MEDAN – Maraknya tindak aksi kejahatan, terutama begal dan geng motor semakin meresahkan. Forum Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Hukum (Formasih) meminta kepolisian bergerak cepat dan serius memberantas.
Desakan ini disampaikan Formasih saat melakukan aksi di Mapolda Sumut, Senin (10/7/2023) siang.
“Kami meminta kepada Bapak Kapolda Sumut, Kapolrestabes Medan dan seluruh kapolsek di kota Medan dan sekitarnya bertindak tegas terhadap geng motor dan begal,” ujar Ketua Umum Formasih, Muhammad Muklis Harahap didampingi ketua DPD Formasih Medan, Abdul Ghafur Marbun.
Dalam orasinya, selain begal dan geng motor, Muklis juga meminta kepolisian melakukan penindakan terhadap praktik pencurian sepeda motor dan pencurian dengan kekerasan.
“Geng motor atau gemot yang banyak memakan korban mencoret nama baik Kota Medan yang juga sebagai ibu Kota Provisi Sumatera Utara. Terjadinya insiden pembacokan di sejumlah daerah di Kota Medan ini membuat masyarakat menjadi cemas,” kata Muklis Harahap.
Menurut dia, salah satu warga Kecamatan Belawan telah menjadi korban kebidaban geng motor yang sangat meresahkan. Apalagi, pelaku masih berkeliaran.
Aksi geng motor dan begal mengundang reaksi masyarakat untuk menangkap dan membalas perbuatan mereka.
“Mahasiswa UMSU juga jadi korban kekejaman geng motor dan meninggal dunia. Tindakan itu manjadi kebanggan mereka. Mereka terus berkeliaran dan men-share vidio di akun media sosial yang kita duga media sosial mereka dan sempat viral akhir-akhir ini. Jadi ini harus menjadi atensi,” terangnya.
Selajutnya, Ketua Formasih Kota Medan, Abdul Ghafur Marbun menyebutkan, kota Medan mencekam setelah banyak aksi perampokan atau geng motor yang meresahkan masyarakat.
“Atas kejadian ini, citra Kota Medan yang sekaligus ibu kota Provinsi Sumatera Utara menjadi sangat buruk di mata masyarakat, dan hilangnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah serta aparat penegak hukum atas lambatnya penanganan memberantas gemot ini,” ungkapnya.
Selain itu, aksi geng motor juga menghantui pemikiran masyarakat untuk keluar rumah karena sangat terganggu dengan keberadaan mereka.
“Pelaku usaha kaki lima terkhusus yang berjualan pada malam hari juga sangat ketakutan dengan keadaan ini karena sampai saat ini gemot tersebut masih berkeliaran di Kota Medan ini. Jadi, kami mendukung Polda Sumatera Utara untuk menindak tegas geng motor dan penjahat jalanan meresahkan,” pungkasnya.
Terpisah, Kasubbid Penmas, Polda Sumut, AKBP Herwansyah Putra menanggapi aksi unjukrasa tersebut mengatakan, pihaknya tetap konsisten dalam memberantas dan menindak aksi begal serta geng motor.
“Jadi, tadi dari tim SPKT dan bagian penjagaan juga sudah menerima aspirasi dari kelompok masyarakat itu. Intinya, pihak Polda Sumatera Utara akan menindaklanjuti aspirasi dari masyarakat dan akan menindak tegas pelaku kejahatan serta geng motor meresahkan,” tandasnya. (red)