MEDAN – Otoritas Jasa Keuangan Regional 5 Sumatera Bagian Utara (OJK Regional 5 Sumbagut) mendorong pelaku usaha di Sumatera Utara memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif pendanaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dalam mendukung upaya tersebut, OJK Regional 5 Sumbagut bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Anggota Bursa (AB) menggelar workshop Go Public dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.
“Workshop yang rutin dilaksanakan ini merupakan komitmen kami dalam mengembangkan ekosistem bisnis yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Bambang Mukti Riyadi, Jumat (25/8/2023).
Bambang menegaskan, OJK Regional 5 Sumbagut akan terus berkomitmen dalam menghadirkan inisiatif yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan perkembangan bisnis di Sumatera Utara.
Dijelaskannya, dengan menjadi perusahaan publik melalui Initial Public Offering (IPO), para pelaku usaha memeroleh akses pendanaan modal tambahan untuk mendukung usahanya. Selain itu juga dapat meningkatkan reputasi.
“Ini dilakukan melalui peningkatan tata kelola dan transparansi pelaporan kinerjanya,” ujarnya.
Workshop digelar Rabu (23/8/2023) itu diikuti peserta berasal dari para pelaku usaha tergabung dalam asosiasi Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), dan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTi) di Medan.
Bambang juga menambahkan, dampak dari IPO tidak hanya dirasakan oleh perusahaan, tetapi juga dapat menciptakan multiplier effect dalam memberikan dorongan signifikan terhadap ekonomi daerah.
“Antara lain memperluas lapangan kerja, mendorong pertumbuhan industri pendukung perusahaan, dan meningkatkan investasi daerah khususnya di Sumatera Utara,” kata Bambang.
Dalam kegiatan ini, para peserta diberikan panduan rinci tentang proses perencanaan, persyaratan, manfaat, serta tanggung jawab yang terkait dengan menjadi perusahaan publik.
Hadir dalam kegiatan workshop itu Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu.
Ia menyampaikan pentingnya workshop itu dalam mempersiapkan rencana perusahaan untuk melakukan IPO sejak dini.
“Kegiatan ini sangat penting. Kita harapkan KADIN selaku induk organisasi para pelaku usaha bisa memanfaatkan kegiatan ini untuk mendapatkan informasi lebih detil terkait IPO,” ujarnya.
Menurut Gus Irawan, persiapan IPO tidak perlu menunggu kondisi ekonomi baik.
Proses IPO dapat dipersiapkan sejak dini agar pada saat target pelaksanaannya nanti, prosesnya yang direncanakan dapat terealisasi dengan baik.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka HUT ke-46 Pasar Modal Indonesia dari BEI kepada Pelaku UMKM binaan KADIN Sumatera Utara.
CSR tersebut diserahkan Direktur Keuangan dan SDM BEI Risa E Rustam. (swisma)